Alfi SMO 8

 


Seperti bertemu hal yang selama ini aku impikan.

Seolah mendapat keluarga baru, sahabat baru, juga teman-teman baru yang saat itu saling menguatkan satu sama lain.

Kesan pertama yang aku rasakan saat bergabung di kelas SMO, deg-degan. Meskipun dilakukan secara online, dan bisa dilakukan dimanapun aku berada. Namun rasa deg-degan itu selalu muncul, apalagi kalo sampai telat absen, cuma gara-gara lelah capek sepulang kerja, belum lagi harus berperang dengan signal yang sering ilang-ilangan kayak doi, atau sampe ketiduran gara-gara kelamaan nungguin kelas dimulai sambil tiduran, yang lebih parahnya lagi harus bersikeras memeras otak saat lagi ngantuk-ngantuknya demi mencari pertanyaan agar mendapat nilai + dari Bu Kepsek.

"Duuh, bandelnya muridmu ini, Bu."
Salut banget sama Bu Rizkha W.S. yang selalu menggugah semangat anak didiknya, yang selalu sabar mendampingi dari awal belajar sampai akhirnya bisa lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.

Sedikit kecewa saat pembagian rapot, sejenak berfikir, kenapa dulu aku yang awalnya semangat 45 tiba-tiba di penghujung perjalanan merasa pengen banget nyerah. Coba kalo dulu semangat terus pasti nggak akan dapat nilai buruk.

Tapi dibalik itu semua, ada perjuangan yang membuatku tidak akan pernah melupakannya. Tentang naskah yang hampir 3 minggu tidak kusentuh sama sekali, kubiarkan sampai berdebu, kemudian aku dapati pesan singkat dari Bu Rizkha mengenai hal itu. Untung saja Bu Rizkha orangnya baik hati, jadilah aku dikasih kesempatan lagi buat setor naskah yang sudah ku benci alurnya.

Dengan bantuan kakak kakak yang baik, salah satunya yang sering di panggil "Mbah Imam", sampe bela-belain telponan tengah malam cuma demi ngajarin aku materi mengenai alur, plot, setting, dan sebagainya itu, serta support dari teman-teman semua, akhirnya aku bisa menata kembali alur cerita yang membuat kepala ku mau pecah sebelumnya.

Mungkin karna basic aku lebih suka ke puisi kali ya, jadinya agak kesulitan saat merangkai naskah, apalagi revisi berkali-kali, duh pusing banget.

Pokoknya pertama kali tahu dan ingin bergabung di SMO ya gara-gara ngefans sama puisi-puisi karyanya Kakak yang bukunya aku pajang di foto ini. Wkwk😅
Oke. Cukup sekian dari aku yaa, terimakasih SMO 8 sudah memberikan banyak pengalaman buat aku.

Terimakasih juga buat Bu Rizkha Wachidatus Sholihah, Pak Bagus Ibrahim, Bu Shofiyatun Nuzuliyah, Bu Siti Dwi Lestari, Kak Alfy Faizah, Kak Alief Irfan, dan semua mentor yang nggak bisa aku sebutkan namanya satu persatu, terimakasih. 🙏🏻

Sampai bertemu di SILATNAS tanggal 13 Februari esok. 😅

Komentar