2018, bisa dikatakan tahun terberat sepanjang perjalananku menapaki bumi Allah ini, Berawal dari hujan badai di januari yang memporak - porandakan apa yang kubangun selama ini hingga ketidak berdayaan raga melawan pedihnya luka.
Di pertengahan tahun, SMO hadir dan menemaniku melawan ketakutan dan kesepian yang menyiksaku. Awalnya aku tidak mengira di sudut kota kecilku berdiri megah penerbit
Mitra Karya
yang di gawangi sepasang pasutri baru penuh inspiratif dan kaya inovasi. Pak CEO Agus Ibrahim
dan Ibu Kepsek Sekolah Menulis Online
Smo Mitra Karya
menjembatani banyak alumni² dari berbagai pesantren yang dulunya berkiprah di dunia jurnalis pondok untuk mengembangkan kemampuannya dan mengasah lagi minatnya di dunia literasi, lewat lingkaran SMO Mitra Karya kita jadi tahu bahwa santri itu serba bisa, hanya butuh memoles sedikit agar bakatnya tidak tenggelam di balik sikap malu²nya, ciee.. kok jadi ngelantur gini ya?Tak terasa sudah 3 tahun berjalan dan kini SMO semakin mendunia dan menghasilkan penulis² handal yang selalu bersemangat membumikan literasi di jagat dunia lewat karya² apiknya.bahkan peta penyebaran alumninya sudah melebihi peta penyebaran covid 19, hehe..
Mari kita ramaikan Milad ke-3 SMO Mitra karya lewat SILATNAS Virtual esok hari. Sukses selalu untuk SMO, Terima kasih telah menjadi bagian dari hari-hariku. Bangga jadi keluarga besarmu.
SMO sahabat berkaryaku.
Komentar
Posting Komentar